Wednesday, June 11, 2008







Liverpool, 10 Juni 2008

Setelah dua hari lalu kami pergi ke Old Trafford, hari ini giliran Liverpool yang kami kunjungi. Perjalanan ke Liverpool ditempuh dalam waktu 50 menit dengan kereta api. Harga tiket pp 9 pounds, dan keretanya masih lebih bagus daripada kereta kelas eksekutif di Jawa.

Liverpool mirip dengan Manchester, banyak bangunan tuanya. Sedikit lebih kecil dari Manchester, Liverpool terletak di pinggir pantai. Ada banyak dock di sana, salah satu yang terkenal adalah Albert Dock. Sekarang dock ini disulap menjadi tempat wisata dengan berbagai atraksi, di antaranya adalah "museum" the Beatles (kita dapat menikmati The Beatles Story di sini), dan yang menarik adalah tour dengan kendaraan amphibi eks perang dunia II yang dinamai "the yellow duckmarine" (plesetan dari "the yellow submarine", lagu Beatles yang terkenal). The duckmarine ini membawa penumpangnya keliling kota, lalu ambyur mengelilingi dock-dock yang banyak terdapat di pinggir laut.

Menikmati Liverpool juga dapat dilakukan dengan mengikuti city tour naik bis double-decker yang terbuka atasnya. Bis berkeliling kota dan mampir ke tempat-tempat menarik. Penumpang dapat naik dan turun dengan bebas di halte-halte perhentian bis, dengan hanya sekali membayar saja. Saat akan naik di sebuah halte, terlihat dua buah toko merchandise dari dua klub sepakbola yang merupakan musuh bebuyutan: Liverpool dan Everton. Meski di lapangan keduanya bermusuhan, tapi toko merchandise mereka bersebelahan. Sayang sekali kami tidak bisa mampir ke Anfield ataupun Goodison Park. Kalau saja bisa, lengkaplah napak tilas sepakbola ini, karena dua hari lalu sudah sempat ke Old Trafford.

Satu hal yang disayangkan dari Inggris ini: harga yang mahal. Dengan kurs 1 pound kira-kira Rp 18 ribu lebih, harga-harga barang menjadi amat mahal. Souvenir kecil semacam gantungan kunci paling murah adalah 2 pound (hampir Rp 40 ribu), padahal barang yang mirip bisa kita dapatkan di Malioboro dengan harga maksimal Rp 5-7 ribu. Sebenarnya banyak merchandise yang ingin dibeli, tapi apa daya ...

No comments: