Wednesday, June 18, 2008






York, 16 June 2008

Kota tua York ditempuh sekitar 80 menit dengan kereta dari Manchester. Sungguh kota yang mempesona, pandai memadukan antara modernitas dengan sejarah. Hal ini terlihat dari tataruang city center-nya, yang tersusun dari jaringan jalan-jalan kecil, tidak beraspal tapi beralaskan batu, dan khusus digunakan oleh pedestrian. Kesan tua terlihat sekali di city center, termasuk bangunan-bangunannya. Tapi kalau dilihat toko-toko di situ, akan muncul nama-nama Debenhams, Zara, McDonalds, yang semuanya itu menunjukkan trend kekinian.

York terkenal karena kastilnya. Ada museum kastil di sana, tetapi kami tidak masuk ke dalamnya, dengan alasan klasik -- biaya. Tapi paling tidak kami mengunjungi Clifford's Tower, sebuah menara pengintai yang dulu sekitar tahun 1190 ceritanya pernah digunakan sebagai tempat pelarian ratusan orang Yahudi yang diburu oleh masyarakat lokal untuk dipaksa berpindah agama. Karena terdesak dan tidak mau berpindah agama, akhirnya para Yahudi itu memilih bunuh diri secara massal.

Kami menjumpai pula pemakaman yang tidak seperti pemakaman pada umumnya. Terletak di tengah kota, di pinggir jalan raya, dan kesannya seperti taman biasa. Pemakaman ini digunakan untuk menguburkan sebagian korban wabah kolera yang mengganas pada tahun 1832.

York juga dikenal sebagai kota hantu. Banyak tempat yang menawarkan "tour rumah hantu". Saya menjumpai pula beberapa buku yang bercerita tentang hantu-hantu di York.

City center York memang tidak terlalu besar, tetapi lumayan juga kalau ditempuh dengan jalan kaki. Tapi berjalan kaki di City Center York sama sekali tidak membuat bosan. Menyenangkan malah. Banyak pemandangan berkesan Medieval, warna Romawinya kuat sekali.

Kapan ya, kota-kota tua di Indonesia bisa seperti ini ?

Foto-foto York bisa dilihat di http://picasaweb.google.com/lukito.nugroho/York16June2008.

1 comment:

yagus said...

menarik juga pak ceritanya, jadi kepingin kesana.
kalo ada diluar negeri pasti kledung dah laris dikunjungi orang. suasana masih asli dan tanpa campur tangan manusia. disini taiwan tempat wisata kebanyakan buatan semua. mulai dari danau, hutan dsb. yg membedakan packagingnya. sebelm datang kita bisa cek di intenet dan inpo sangat lengkap. soal harga sudah pasti jelas dan klo rame pasti ada guidenya. semoga indonesiaku bisa seperti itu.